Ansak, Sesajen Suku Dayak

Kita tahu bahwa di Indonesia memiliki ragam suku, budaya dan adat istiadat yang berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama. Walaupun memiliki tujuan yang sama, akan tetapi keunikan dalam proses pelaksanaan adat istiadat dari setiap suku pastilah berbeda.

Salah satu bentuk adat istiadat yang memiliki kesamaan tujuan dari tiap suku misalnya dalam sebuah upacara pemberian sesajen. Dalam suku dayak, sesajen diberikan kepada arwah atau roh yang dipercaya sebagai penjaga sebuah daerah atau wilayah tertentu. Kalau saya perhatikan, pemberian sesajen seperti ini juga memiliki tujuan yang sama dari suku-suku lain yang ada di Indonesia.


Sesajen dalam suku dayak maayan atau Dusun maanyan disebut dengan Ansak. Ansak adalah tempat sesajen yang diisi dengan berbagai jenis / macam hidangan khusus  Dahulu kala, ketika ada salah satu dari anggota keluarga mengalami sakit, suku dayak mempercayai bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh murka dari roh / arwah nenek moyang kepada keluarganya. Karena itu, pemberian sesajen (Ansak) yang di ikatkan pada tawing layar rumah sebagai simbol permohonan kepada roh/arwah agar salah satu anggota keluarganya disembuhkan dari penyakit yang di derita.

Ansak
Pembuatan Ansak oleh suku Dayak

Demikian pula misalnya ketika sekelompok orang akan membuka lahan / hutan menjadi sebuah tambang, maka prosesi pemberian makanan kepada roh / arwah penjaga hutan wajib dilakukan. Pemberian sesajen biasanya dilakukan melalui tahapan-tahapan berupa tarian adat khusus. 

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama