Madara dan Sosial Masyarakatnya

Orang kota pasti jarang melihat seperti ini! Madara dalam gambar Di daerah penulis memang masih jauh dari kata "maju pesat" karena memang memiliki ibukota daerah yang stagnan dan berada di tengah-tengah bumi borneo. Tetapi walaupun demikian, daerah yang masih dikelilingi hutan ini menyimpan kehidupan sosial yang membumi. Inilah yang membuat daerah penulis menjadi begitu asri, damai, tentram, jauh dari hiruk pikuk kota yang begitu kompleks masalahnya. Madara, sebuah desa di pedalaman merupakan salah satu dari banyak desa yang ada di Kalimantan Tengah khususnya di Kabupaten Barito Selatan. Daerah ini masih asri dan dikelilingi hutan belantara. 14 km dari Jalan provinsi yang menghubungkan kota Buntok dengan ibukota Provinsi Kalimantan tengah yaitu Palangka Raya, tetapi akses untuk masuk ke daerah ini seiring dengan perkembangan lumayan baik. Mobil roda empat dengan tinggi body dari ban mobil +/- 40cm sudah bisa masuk ke daerah ini. So, apa saja yang menurut penulis pasti jarang ...
kalau boleh tau mas, suku loksado tinggalnya bukan pindah2 gitu ya mas?
BalasHapuskalo dikatakan pindah, tidak! tetapi sekarang karena akses ke kampung suku ini sudah bisa menggunakan roda dua sehingga banyak dari warga suku dayak ini yg menimba ilmu di daerah lain.
Hapusnamun masih ada yg primitif dan tinggal di balai-balai.
wah enak banget tuh kalau bebas melakukan apa aja. untungnya sudah ada agama yang masuk. jadi moralnya nggak asal poles aja hehehe
BalasHapusyang jelas ini bukan merupakan adat, tetapi hanya sebuah kebiasaan zaman dulu.
Hapuskalo bicara moral, kita ga bisa lho pake kacamata sendiri. karena tiap daerah punya kearifan lokal sendiri-sendiri. seperti adat judi di bartim, kalo kita mau telusur ke cerita asal muasal botor buyang dari inang mekelayang semestinya bisa mengerti maksud acara tersebut.
Hapusyang salah itu orang di luar komunitas ikut nimbrung ikutan judi. semestinya mereka yang non kaharingan jangan dong
kalo adat judi gak ada dalam suku dayak kawan. namanya Usik Liau, namun dulunya hanya merupakan permainan tanpa menggunakan uang (istilahnya seperti permainan balogo, lewang, dsb biasa) dan disana diyakini para arwah juga ikut larut dalam permainan tersebut.
Hapustetapi sekarang hal tersebut dimanfaatkan oleh orang2 yg memahami adat ini secara dangkal serta mengikuti perkembangan zaman.
inti sari dari sebuah acara adat utamanya kadang terkikis karena kebiasaan ini.
waw, jadi tahu nih tradisi di sana. Tapi kalau udah ketangkep, mau diapain aja ya si perempuannya? hehe
BalasHapushaha ada yang ngarepdotkom nih pasti...
Hapusyang jelas itu dulu. kalo sekarang sudah tidak ada lagi kawan.
Hapusloksado itu asik buat jalan-jalan, om...
BalasHapusdisana masih masuk dayak juga ya, kirain dah banjar. apa bahasanya kaya bahasa kalua ya, om..? pusing aku dengernya. gak ngerti, hehe...
Dayak Loksado emang suku asli dayak. kalo suku banjar bukan merupakan bagian dari suku dayak tetapi masuk ke suku melayu.
Hapuskalo bahasanya yang lebih kebanjar lagi itu di daerah Labuhan kawan. itu lebih kental banget!
Baru dengar kang tentang suku loksado :)
BalasHapus