Madara dan Sosial Masyarakatnya

Gambar
Orang kota pasti jarang melihat seperti ini! Madara dalam gambar Di daerah penulis memang masih jauh dari kata "maju pesat" karena memang memiliki ibukota daerah yang stagnan dan berada di tengah-tengah bumi borneo. Tetapi walaupun demikian, daerah yang masih dikelilingi hutan ini menyimpan kehidupan sosial yang membumi. Inilah yang membuat daerah penulis menjadi begitu asri, damai, tentram, jauh dari hiruk pikuk kota yang begitu kompleks masalahnya. Madara, sebuah desa di pedalaman merupakan salah satu dari banyak desa yang ada di Kalimantan Tengah khususnya di Kabupaten Barito Selatan. Daerah ini masih asri dan dikelilingi hutan belantara. 14 km dari Jalan provinsi yang menghubungkan kota Buntok dengan ibukota Provinsi Kalimantan tengah yaitu Palangka Raya, tetapi akses untuk masuk ke daerah ini seiring dengan perkembangan lumayan baik. Mobil roda empat dengan tinggi body dari ban mobil +/- 40cm sudah bisa masuk ke daerah ini. So, apa saja yang menurut penulis pasti jarang ...

Ini bukan syair lagu "Tak kenal dengan logika"

Saya adalah salah seorang yang paling menyukai cara berfikir menggunakan logika. Karena ada banyak sisi yang bisa dilihat sebagai pembanding ketika dihadapkan pada suatu permasalahan. Karena itu ketika saya menuliskan sebuah opini, saya selalu menggunakan logika dalam menilai  dan menterjemahkan sesuatunya.


Logika mengacu pada kemampuan berfikir secara rasional dan lebih praktis, artinya apa yang dibuat secara nalar, bisa pembaca fikirkan secara rasional untuk kemudian mengambil sebuah keputusan.


artikel logika"Seorang sekretaris di sebuah instansi memungut sejumlah dana dari para bawahannya. Karena tindakan tersebut, bawahannya pun kemudian melaporkan oknum Sekretaris tersebut kepada polisi. Ketika di proses, sekretaris akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini".

Berdasarkan hukum dengan bukti otentik, Sekretaris ini memang bersalah, tetapi pertanyaannya sekarang adalah mengapa para bawahan melaporkan tindakan oknum sekretaris tersebut langsung kepada polisi tanpa melaporkan terlebih dahulu kelakuan oknum sekretaris tersebut kepada atasan tertinggi mereka (pimpinan/direktur/kepala dinas) ?"

Jika kita menganalisa kejadian tersebut secara logika (tanpa bukti otentik) maka jawaban tercepat yang kita dapatkan adalah oknum sekretaris tersebut merupakan kambing hitam (pion) dari atasan tertingginya.

Dari sinilah saya akhirnya menawarkan sebuah perbedaan dalam artikel blog yang didasarkan pada logika. Sangat lemah tentunya karena tanpa dukungan penelitian yang cukup. Tetapi jika di lihat dari sisi kebenarannya, mungkin saja sangat rasional.

Komentar

  1. wah berbakat jadi intelnya kpk, bro...
    insting dan analisanya mantap...

    BalasHapus
    Balasan
    1. KPK-nya Kang Asep and crew mungkin! hehehe

      Hapus
  2. tapi kok aku mencium ada bau kepentingan juga ya pak?
    pesen saya sih 1 asal jangan menggunakan logika kalo urusan agama...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kepentingan yang mana maksudnya nih?
      btw, kalo urusan agama pasti beda donk! thank masukannnya

      Hapus
  3. Sangat setuju banget dengan artikelnya sobat.
    Logika memang akan mengacu pada kemampuan berfikir secara rasional dan dapat digunakan juga secara rasional.
    Mantap dan sukses sobat
    terima kasih sudah berbagi

    BalasHapus
  4. wah setuju dech sobat, saya juga selalu menggunakan logika dalam berfikir, namun kalau ketemu saya cewek, sudah nggak cocok banget sobat.hehhehehehe

    BalasHapus
  5. Logika memang diatas semuanya. Bahkan programming pun tidak membutuhkan matematika atau fisika, tapi LOGIKA !

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ma'anyan

Apa itu Bisi Kurik?

Suku Dayak - Angka dalam bahasa Maanyan