Bagaimana mengatur strategi hidup tanpa sampah?
Dalam
society, akan sulit untuk tidak membuat sampah. Hampir di semua aspek kehidupan
pasti akan melahirkan sampah. Saat masuk ke pasar, toko, dan lain sebagainya,
untuk mendapatkan makanan dan barang, hampir seratus persen dibuat dalam bentuk
kemasan. Itu semua memang tidak salah karena untuk menjaga higienis, brand
usaha dan lainnya, kemasan menjadi prioritas utama untuk mengundang
ketertarikan. Lalu untuk mengatur strategi guna meminimalisir sampah tentu saja
akan menyebabkan gesekan dalam gaya atau pola hidup. Kita dituntut untuk
memberanikan diri dan tidak perlu malu meminta si penjual untuk misalnya memasukan
semua belanjaan kita kedalam kantong atau bungkusan yang kita bawa sendiri dan
bukan dari kantong plastik atau bungkusan milik si penjual. Cara seperti ini
perlu kita terapkan kepada anak-anak, yang tentu saja akan mendapat tantangan
mengingat mereka hidup di era modern society. Jika kita kaitkan dengan
masyarakat secara luas, ini semua membutuhkan proses yang tidak singkat,
mengingat tidaklah mudah mendisiplinkan orang dari kebiasaan lamanya. Karena
itu untuk mengimbangi proses perubahan gaya atau pola hidup tersebut, harus
pula dibarengi dengan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab agar tempat
pembuangan sampah tidak meluap, laut, sungai, hutan, permukiman kita tidak
tercemar dengan ratusan atau bahkan miliaran sampah. Karena suatu saat apabila
sampah tidak dikelola dengan bertanggungjawab, maka negara akan dihadapkan pada
krisis kesehatan global. Ditambah lagi beratnya tugas negara dalam menghadapi
pandemi covid 19 saat ini. Karena itu semua orang harus diingatkan untuk
bertanggung jawab penuh atas sampah yang dihasilkannya agar ekosistem tetap
terjaga dan terpelihara dengan baik. Walaupun tidak ada kata sempurna, kita
wajib memulai segalanya dari diri kita.
Perlu
diketahui bahwa walaupun menurut para ahli, sebuah negara yang berpenghasilan
tinggi melahirkan sampah lebih banyak tetapi mereka memiliki sistem pengelolaan
limbah yang lebih baik dari negara menengah kebawah ,sehingga sumber pencemaran
justru terjadi di negara menengah kebawah seperti negara indonesia yang berada
diposisi menengah. Ini perlu menjadi perhatian khusus semua warga negara. Fakta
yang terjadi saat ini menjadi pekerjaan bersama seluruh warga negara.
Dalam
tulisan ini, penulis memperkenalkan Waste4change atau Waste management indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manajemen
pengelolaan sampah organik dan anorganik menjadi ramah lingkungan serta menjaga
brand extended producer responsibility Indonesia.
PT.
Wastechange Alam Indonesia yang di dirikan Mohamad Bijaksana Junerosano ini, berkiprah
dalam pengelolaan sampah dengan Misi utama untuk mengelola sampah secara bijak
sehingga tidak harus berakhir di Tempat Pembuangan Sampah. Bagi masyarakat yang
memerlukan pelajaran tentang manajemen pengelolaan sampah, waste4change telah
memberikan gambaran utuh tentang bagaimana mengelola sampah dengan bijaksana. Semua
orang dapat mengakses tentang pola pengelolaan sampah yang baik melalui bukan
hanya lewat website waste4change saja tetapi melalui akun media social facebook,
Twitter, youtube, dan instagram perusahaan ini.
Lebih
jauh mengenai waste4change, selain melayani Personal Waste Management,
perusahaan ini juga membantu memberikan bimbingan tentang pengelolaan sampah
berdasarkan geografi suatu daerah. Manajemen pengelolaan sampah yang dibangun
oleh waste4change dapat memberikan solusi berharga untuk mengurai problem
sampah sehingga tidak harus dipindahkan ke tempat pembuangan akhir sampah.
Selain itu dari manajemen pengelolaan sampah yang tepat dapat melahirkan income.
Apa
saja yang bisa dipetik dari pengelolaan sampah oleh waste4change adalah Sistem
pengelolaan sampah yang lebih komprehensif, meningkatkan jumlah sampah yang
dapat di daur ulang dengan terlebih dahulu memilah sampah sehingga lebih mudah
di daur ulang, dan yang terpenting adalah mengelola sampah residu yang sulit di
daur ulang menggunakan teknologi RDF sehingga tidak harus di kirimkan ke tempat
pembuangan akhir. Dengan teknologi RDF atau teknologi pengolahan melalui proses
homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga dapat menjadi sumber
energi baru dalam proses pembakaran.
Sampah
organik yang sebelumnya sering dibuang dapat dikelola dengan bijak melalui
proses pengomposan dan menghasilkan kompos yang bermanfaat dengan penggunaan
composting bag yang dapat dipesan dengan harga yang sangat terjangkau. proses pengolahan
sampah organik ini dapat dilihat di video yang dapat di channel youtube
waste4change.
Sebagai
akhir, mari bersama kita belajar pola hidup baru, mengurangi jumlah sampah yang
dihasilkan. Bawalah tas belanja sendiri jika ingin pergi berbelanja. Bawalah
kotak atau tempat makanan jika ingin membeli makanan diluar rumah, berhemat
dalam membeli keperluan, Pisahkan sampah organik dan anorganik agar lebih mudah
di daur ulang. Lakukan konsultasi dengan waste4change jika memerlukan bantuan
dalam proses pengelolaan sampah.
Tak
perlu malu merubah gaya hidup untuk kebaikan ekosistem bumi demi anak cucu kita
kelak. Karena dari kita, orang akan belajar bagaimana menggunakan sumberdaya
alam secara bijaksana.
Screenshoot gambar penulis yang udah menabung di bank sampah sejak 2019 silam. Nama tabungan atas nama isteri
"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog Waste4Change
Sebarkan semangat Bijak Kelola Sampah 2021.
Nama Penulis : UMAYA WAHYUNO"
Memang tugas berat mengubah perilaku tiap kepala. Keren tulisannya gan, semoga banyak org sadar akan pentingnya mengelola sampah
BalasHapusPosting Komentar