Madara dan Sosial Masyarakatnya

Orang kota pasti jarang melihat seperti ini! Madara dalam gambar Di daerah penulis memang masih jauh dari kata "maju pesat" karena memang memiliki ibukota daerah yang stagnan dan berada di tengah-tengah bumi borneo. Tetapi walaupun demikian, daerah yang masih dikelilingi hutan ini menyimpan kehidupan sosial yang membumi. Inilah yang membuat daerah penulis menjadi begitu asri, damai, tentram, jauh dari hiruk pikuk kota yang begitu kompleks masalahnya. Madara, sebuah desa di pedalaman merupakan salah satu dari banyak desa yang ada di Kalimantan Tengah khususnya di Kabupaten Barito Selatan. Daerah ini masih asri dan dikelilingi hutan belantara. 14 km dari Jalan provinsi yang menghubungkan kota Buntok dengan ibukota Provinsi Kalimantan tengah yaitu Palangka Raya, tetapi akses untuk masuk ke daerah ini seiring dengan perkembangan lumayan baik. Mobil roda empat dengan tinggi body dari ban mobil +/- 40cm sudah bisa masuk ke daerah ini. So, apa saja yang menurut penulis pasti jarang ...
aku ga punya tujuan nih, om
BalasHapusjadi tempat nyampah doang
*garuk kepala
semuanya kan tergantung apa yang di gantung! hehe..
Hapusawal tahun 2012 ane memutuskan memulai membuat blog yang akan saya gunakan untuk mendaftar google adsense. sebuah nama blog telah diputuskan dan nggak akan saya ganti. karena nama ini adalah nama saya. Sebisa mungkin saya kelola. Tanpa memikir apa itu optimalisasi. Pokoknya isi dan isi, setelah satu tahun, ane memberanikan diri mendaftar GA. Tapi ditolak. Ane terus mencari bisnis apa di internet. Alhamdulillah sedikit demi sedikit sudah menemukannya.
BalasHapussyukurlah. sekarang hanya tinggal bagaimana menarik pelanggan/pengguna internet untuk hadir barang sekedar melihat bisnis sobat.
Hapussemoga sukses kawan
ketika kita menetapkan tujuan ngeblog untuk mengahsilkan uang tambahan (bisnis) maka mau tidak mau kita harus memenuhi tuntutan SEO, sehingga penulisan terkesan dipaksa oleh sanga SEO, tulisan tidak lagi lahir dari rasa, tapi hanya semata-mata karena tuntutan SEO, namun apabila ditekuni terus dan menggangpa tekanan itu sebagai tantangan pada akhirnya akan berbuah manis, paling tidak kita dapat uang tambahan untuk biaya internetan.
BalasHapuslain halnya ketika tujuga ngeblog smata-mata untuk menuangankan ide, menyebarkan ilmu, berbagi informasi dan inspirasi, maka menulis benar-benar berasa dari rasa yang paling dalam, sehingga tulisan terkesan unik, natural dan manusiawi (benar-benar nyaman dibaca oleh manusia) tapi bukan berarti nantinya blog seperti ini tidak mengahasilkan apa2, banyak kok yang tulisan biasa-biasa aja akhirnya bernilai rupiah, kalau gak salah saya pernah baca konten blog yang dijadikan sebuah buku, dan buku tersebut menjadi best seller. mantap kan.
itulah mengapa saya katakan ini juga sebagai segalanya tidak menutup kemungkinan bagi konten biasa.
HapusSaya belum memikirkan bagaimana optimalisasi. Yang penting saya mencoba membuat artikel yang bermanfaat saja. Urusan di kenal search engine atau tidak, ya terserah. Menulis yang enak tapi nggak seenaknya hahahah
BalasHapusMakasih ilmunya kang ,
BalasHapus