Madara dan Sosial Masyarakatnya

Gambar
Orang kota pasti jarang melihat seperti ini! Madara dalam gambar Di daerah penulis memang masih jauh dari kata "maju pesat" karena memang memiliki ibukota daerah yang stagnan dan berada di tengah-tengah bumi borneo. Tetapi walaupun demikian, daerah yang masih dikelilingi hutan ini menyimpan kehidupan sosial yang membumi. Inilah yang membuat daerah penulis menjadi begitu asri, damai, tentram, jauh dari hiruk pikuk kota yang begitu kompleks masalahnya. Madara, sebuah desa di pedalaman merupakan salah satu dari banyak desa yang ada di Kalimantan Tengah khususnya di Kabupaten Barito Selatan. Daerah ini masih asri dan dikelilingi hutan belantara. 14 km dari Jalan provinsi yang menghubungkan kota Buntok dengan ibukota Provinsi Kalimantan tengah yaitu Palangka Raya, tetapi akses untuk masuk ke daerah ini seiring dengan perkembangan lumayan baik. Mobil roda empat dengan tinggi body dari ban mobil +/- 40cm sudah bisa masuk ke daerah ini. So, apa saja yang menurut penulis pasti jarang ...

Ada Nada di konten blog

Blogspot sebagai salah satu jurnal online pribadi ingin mengarahkan penggunanya untuk dapat berpartisipasi memberikan pengalaman, informasi, pelajaran, dan banyak ragam lainnya melalui tulisan.
Beberapa waktu yang lalu saya pernah mengatakan bahwa sebuah tulisan tidak menggunakan konteks fisik yang artinya tidak ada gerak tubuh, ekspresi wajah dan lain sebagainya. Jadi setiap tulisan hanya mengandalkan huruf sebagai alat komunikasi. 


Dari sisi pembaca, kita tidak bisa mengetahui seratus persen dengan apa yang akan terjadi ketika ia membaca tulisan yang kita sampaikan. Kadang jika dalam keadaan hati yang kurang mengenakkan, seorang pembaca mungkin bisa salah menafsirkan apa yang hendak kita sampaikan. karena itu sebaiknya kita harus memastikan bahwa tulisan yang akan kita terbitkan tersebut bisa setepat mungkin mengarahkan pembaca kepala pola fikir yang kita inginkan.

Jika saat ini masing-masing dari kita sedang mendengarkan musik. lalu satu menit kemudian, alat pemutar musik tersebut kita matikan, maka kita tidak bisa lagi mendengar nada musik tersebut. Begitu pula halnya dengan penulis blog, harus ada nada agar terjadi pertukaran komunikasi yang pas, sehingga tulisan yang kita terbitkan diterima oleh banyak orang.

Tetapi tulisan pada paragraf pertama diatas mengatakan bahwa konteks kehadiran secara fisik tidak ada di blog. lalu bagaimana anda menghasilkan nada tersebut ?

Jika itu pertanyaan yang kemudian hadir untuk anda tanyakan kepada saya, maka jawaban yang saya berikan terdiri dari dua, yaitu :

Aksen. Setiap aksen yang kita buat melalui kata dalam tiap bagian-bagian kalimat merupakan nada. Selanjutnya adalah informasi. Informasi merupakan nada yang kita sampaikan kepada pembaca kita.

Jika ada pendapat, saran, masukan dan tambahan, gunakan kolom komentar untuk berpartisipasi demi kemajuan kita bersama.

Komentar

  1. Aksen dan informasi? Oke, gue sikat Bung! Kayak salah tafsir gue di post elo sbelomnya ea? ;-)

    BalasHapus
  2. aksen dan informasi..salah satu ciri khas yang ada dari setiap blogger... :-)

    BalasHapus
  3. kadang aksen pada tulisan saya saya beri link akng ,, untuk sekedar SEO saja

    BalasHapus
  4. alangkah asiknya bila isi tulisan bisa searah dengan pola pikir yg sama ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ma'anyan

Apa itu Bisi Kurik?

Suku Dayak - Angka dalam bahasa Maanyan