Apakah anda merindukan Penho untuk kembali cuap-cuap dengan cerita yang bisa membuat anda fresh kembali? Jika anda menjawab "ya", maka hari ini saya akan memberikan story yang merupakan guyonan atau fiksi.
Bagaimana cerita tersebut? mari kita baca selengkapnya di bawah ini.
Cerita Fiksi ini mengenai seorang calon anggota legislatif yang baru menduduki kursi kehormatan sebagai Anggota Dewan. Orang ini berhasil duduk di kursi kehormatan karena sangat dikenal sekali di beberapa desa di daerahnya, sehingga untuk meraup suara signifikan bukanlah hal sulit baginya. Tetapi dari sisi pendidikan, memang hanya tamatan Sekolah Menengah Atas di kampungnya dan itupun sudah puluhan tahun yang lalu.
Ketika itu dilaksanakan rapat pembahasan anggaran antara pihak Eksekutif dan Legislatif. Ketika itu Anggota Legislatif yang baru ini merasa heran karena ada anggaran yang menurut hematnya sungguh luar biasa dan bisa menciptakan hawa korupsi.
Tanpa bertanya kepada teman-teman di komisinya, ia pun langsung melakukan interupsi ketika pihak eksekutif sedang memaparkan alasan mengapa perlu dilakukan persetujuan anggaran dimaksud. "Interupsi pimpinan" ; begitu katanya. Sejenak semuanya pun terdiam lalu ia pun melanjutkan "begini, saya merasa ada satu hal yang patut dipertanyakan dan ini sangat krusial sekali, dimana dana yang disampaikan ini sangatlah besar dan berpotensi terjadinya korupsi"; begitu penjelasannya. Mendengar itu, Pimpinan Sidang pun mempersilahkannya untuk meneruskan interupsi tersebut "ya silahkan lanjutkan maksud saudara".
"Begini, di mata anggaran BELANJA TIDAK LANGSUNG ini dananya sampai milyaran rupiah. Dana sebesar ini sebenarnya untuk apa? apa tidak lebih baik sebagian anggarannya di pangkas untuk masalah-masalah lain, atau menurut hemat saya sebaiknya anggaran untuk bagian ini kita HAPUSKAN SAJA. demikian pimpinan"; katanya
Mendengar penjelasan tersebut, anggota legislatif yang lain ada yang cengar-cengir, kemudian ada pula yang tertawa, sementara ini para pegawai dari eksekutif yang menghadiri rapat terlihat tersenyum. Akhirnya suasana rapat yang awalnya terlihat serius menjadi hiruk pikuk seperti di pasar ikan.
Melihat keadaan itu, anggota dewan yang bertanya tadi pun berang dengan muka terlihat merah menyala dan juga bingung sendiri. Apa yang salah katanya dalam hati. Akhirnya pimpinan sidang pun angkat bicara "saudara anu, kalau Belanja Tidak Langsung ini kita hapuskan, duit untuk membayar gaji seluruh aparat pemerintahan yang ada termasuk kita selaku pengawas dari lembaga legislatif ini dari mana?".
Silahkan Anda tebak bagaimana kelanjutannya atau buatlah sendiri kesimpulan dari cerita ini. Ingat, ini hanyalah sebuah cerita fiksi belaka
Ketika itu dilaksanakan rapat pembahasan anggaran antara pihak Eksekutif dan Legislatif. Ketika itu Anggota Legislatif yang baru ini merasa heran karena ada anggaran yang menurut hematnya sungguh luar biasa dan bisa menciptakan hawa korupsi.
Tanpa bertanya kepada teman-teman di komisinya, ia pun langsung melakukan interupsi ketika pihak eksekutif sedang memaparkan alasan mengapa perlu dilakukan persetujuan anggaran dimaksud. "Interupsi pimpinan" ; begitu katanya. Sejenak semuanya pun terdiam lalu ia pun melanjutkan "begini, saya merasa ada satu hal yang patut dipertanyakan dan ini sangat krusial sekali, dimana dana yang disampaikan ini sangatlah besar dan berpotensi terjadinya korupsi"; begitu penjelasannya. Mendengar itu, Pimpinan Sidang pun mempersilahkannya untuk meneruskan interupsi tersebut "ya silahkan lanjutkan maksud saudara".
"Begini, di mata anggaran BELANJA TIDAK LANGSUNG ini dananya sampai milyaran rupiah. Dana sebesar ini sebenarnya untuk apa? apa tidak lebih baik sebagian anggarannya di pangkas untuk masalah-masalah lain, atau menurut hemat saya sebaiknya anggaran untuk bagian ini kita HAPUSKAN SAJA. demikian pimpinan"; katanya
Mendengar penjelasan tersebut, anggota legislatif yang lain ada yang cengar-cengir, kemudian ada pula yang tertawa, sementara ini para pegawai dari eksekutif yang menghadiri rapat terlihat tersenyum. Akhirnya suasana rapat yang awalnya terlihat serius menjadi hiruk pikuk seperti di pasar ikan.
Melihat keadaan itu, anggota dewan yang bertanya tadi pun berang dengan muka terlihat merah menyala dan juga bingung sendiri. Apa yang salah katanya dalam hati. Akhirnya pimpinan sidang pun angkat bicara "saudara anu, kalau Belanja Tidak Langsung ini kita hapuskan, duit untuk membayar gaji seluruh aparat pemerintahan yang ada termasuk kita selaku pengawas dari lembaga legislatif ini dari mana?".
Silahkan Anda tebak bagaimana kelanjutannya atau buatlah sendiri kesimpulan dari cerita ini. Ingat, ini hanyalah sebuah cerita fiksi belaka
Emmm kasih tau gak ya ?? :)
BalasHapusjadi bingung... liat dulu yag dibawah sayalah...
BalasHapusmet tahun baru walau telat hehee...maaf baru mampir
BalasHapusPosting Komentar