Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Pernahkah anda diberi buku kecil seperti notes yang bertuliskan AD/ART Partai Politik "Anu". Jika ya, sekarang cobalah anda anda bertemu dengan seorang pengurus Partai Politik lainnya dan mintalah AD/ART Partai Politik lainnya tersebut. Jika sudah, kemudian silahkan anda baca dan bandingkan Kedua Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tersebut. Jika anda selesai membacanya, maka silahkan anda bandingkan prosentase persamaan kedua AD/ART tersebut. Jika anda mendapatkan prosentase persamaan diatas lima puluh persen, maka sebenarnya kedua AD/ART tersebut memiliki tujuan yang sama.
Jika demikian, Mengapa Partai Politik yang ada di Indonesia begitu banyak?
Logika yang dapat ditangkap dari keadaan ini adalah :
Jika AD/ART yang ada semuanya mengacu kepada satu tujuan, tetapi terbagi atas begitu banyak Partai sebagai mesin Politik di Indonesia, maka jawabannya tidak lain terletak pada sisi Individualisme seseorang atau kelompoknya. Ketidakpercayaan, ketidakpuasan, dan lain sebagainya adalah pemicu utama dari berdirinya mesin-mesin baru yang diangkat dari perpecahan dalam kelompok organisasi tersebut.
Dimana letak kekuatan sebenarnya dari sebuah Partai Politik di Indonesia saat ini?
Masyarakat sebagai faktor penentu dalam mencapai kesuksesan sebuah Partai Politik tidak lagi menilai sebuah Partai Politik dari sisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dengan banyak pasal-pasal yang ada di dalamnya tetapi lebih mengutamakan sebuah Pencitraan. Jika kita melirik Partai Demokrat yang mencapai masa keemasannya dengan sukses mengalahkan Partai Golkar dan PDI Perjuangan yang notabene memiliki akar yang kuat di Indonesia, adalah pembuktian bahwa Pencitraan sosok SBY menjadi faktor penentu kesuksesan Partai Demokrat sampai saat ini.
Lalu bagaimana dengan Mesin Partai ?
Saat ini, Mesin partai di fungsikan sebagai pelengkap untuk dapat menawarkan pencitraan yang kita miliki. Potensi yang ada akan sia-sia ketika anda tidak menggunakan Partai Politik sebagai perahu untuk menawarkan citra anda di masyarakat. Karena syarat utama menawarkan sebuah pencitraan adalah Partai Politik.
Kapan sebuah partai politik dapat menjadi mesin yang benar-benar kuat tanpa sebuah pencitraan dari satu atau dua orang saja?
Kalau pertanyaan tersebut ditujukan kepada saya maka jawaban yang anda dapatkan adalah :
- Tanggalkan segala sifat Kolusi, Korupsi dan Nepotisme.
- Hindari menggunakan Jurus "AJI MUMPUNG" bagi anggotanya ketika rakyat telah mempercayakan partai politik tersebut memegang peran utama dalam membangun bangsa dan negaranya.
- (Pro-Rakyat). Gunakanlah kepercayaan rakyat dengan sebaik-baiknya.
Intinya adalah dalam membangun sebuah organisasi politik yang kuat, diperlukan kerjasama yang kuat diantara berbagai elemen didalamnya serta tetap mengedepankan rakyat sebagai pondasi utama. Ketika pondasi tersebut kuat maka kokohlah organisasi politik tersebut. Dengan demikian lahirlah sebuah pencitraan baru yang didasarkan atas nama organisasi politik, bukan atas nama perorangan. Karena dalam membangun sebuah bangsa kearah yang lebih baik, diperlukan sebuah elemen yang kuat dan bukan hanya dipercayakan kepada satu orang.
Bagaimana menurut pendapat anda ?
memang bener juga sih om, tapi misal nih jika orang itu mementingkan rakyat tapi dibelakang dia partai. saat parati ingin berbuat kurang baik mengandalkan pemimpinnya pasti pemimpinnya mau tidak mau...(mungkin lho)
BalasHapusinilah yang saya maksudkan dengan elemen itu. harus seimbang dan satu. ibarat ketika kita mampu merdeka zaman dulu. kalau cuman Aceh yg melawan belanda, atau maluku pasti gak akan merdeka negara kita. tetapi ketika elemen tersebut bersatu dg mengutamakan rakyat diatas segalanya pasti akan luar biasa. dan ini memerlukan waktu yg cukup panjang juga sih!
Hapuskalo inget dulu pelajaran sejarah, dimana belanda membuat negara boneka, ane rasa gak jauh beda dengan bermunculnya partai partai baru, dan ane rasa itu gak bagus, karna jujur aja, menurut ane, masyarakat kita akan mudah terpecah belah dan mereka blm siap akan hal itu... "menurut ane lho"
BalasHapussetuju sekali! hanya ada satu hal yg luar biasa bisa mengubah dan mengembalikan jiwa persatuan ini nantinya.
HapusMenurut buku pkn saya, indonesia memiliki banyak partai dikarenakan indnoesia menganut sistem proporsional, nggak seperti di amerika yang sistem liberal (dwi partai)
BalasHapusmungkin itu ;)
eh, salah, yang saya maksud sistem distrik , bukan sistem liberal :D
Hapustapi system proporsionalnya kebablasan kawan hehehe..!
HapusPartai jaman sekarang cuma kebanyakan kampanyenya doang bung. Usahanya nol besar. . .
BalasHapusAda award dari saya. . Silahkan dicek. .
Posting Komentar