Kembali lagi bersama lirik kiri kanan dengan berbagai ragam inspirasi, opini dan logika yang serba pas-pasan. Sebagai blog yang bersifat umum sehingga bisa menulis berbagai ragam yang semau-mu, maka kali ini kita akan berbicara seputar dunia pegawai negeri sipil atau disingkat "PNS".
Pernah dengar istilah manajemen "The right men on the right place" ?
Nah, kalo anda adalah seorang pegawai negeri yang bekerja dan di gaji oleh pemerintah, pasti anda ingin meningkatkan karir anda kearah yang lebih baik. Agar karir anda bagus, maka kinerja kerja perlu anda tingkatkan. dan dari situ Baperjakat selaku pengelola karir pegawai negeri akan menilai kinerja kerja anda berdasarkan tingkat kognitif, konatif dan evaluatif. Bila tingkat ini dapat anda capai, maka karir kepegawaian anda meningkat dan pasti akan mendapatkan posisi / jabatan yang lebih baik dilingkungan kerja anda.
Namun,
Lagi-lagi ada kata "namun" yang dapat diartikan menjadi "tapi / tetapi".
Dalam era otonomi daerah, kebijakan pengembangan karir anda tidaklah seperti aturan main sebagaimana yang saya tuliskan diatas. di era otonomi ini, Manajemen Politis lah yang paling sering diberlakukan. bahkan kadang nuansa kesukuan dan agama juga ikut mewarnai kebijakan karir anda.
Baperjakat yang seharusnya berperan dalam menentukan karir pegawai negeri akhirnya kalah telak dengan manajemen politis ini. Sehingga jangan heran apabila dimasa sekarang ini pegawai negeri yang seharusnya netral dari yang namanya politik, akhirnya mesti ikut-ikutan untuk mendapatkan peningkatan status karir kepegawaiannya.
And akhir dari semua itu adalah terjadinya perubahan istilah manajemen dari istilah "The right men on the right place" menjadi dua istilah yaitu "The right men on the wrong place" dan "The Wrong men on the right place".
Lalu bagaimana mengembalikan keadaan seperti ini atau kapan masa / episode ini akan berakhir?
ketika itu anda tanyakan kepada saya, maka jawaban yang anda terima dari saya adalah satu kata "ENTAHLAH".
oke sobat, itu tulisan buat dibagi-bagi hari ini. mohon maaf kalo ada yang tidak berkenan dengan tulisan ini. karena ini hanyalah sebuah sub tema dari blog ini yaitu "Yang Penting di Update".
iya ya bang, istilahnya jadi di ganti. hehehh. ane juga bingung ma PNS, padahal kerja ud enak masih se enaknya aja ya. mendigan di swastain aja ya, biar ga males malesan. biar jelas siapa yang di atas..
BalasHapussesuatu yg gak mungkin terjadi sob!
HapusHahahah saya memang bukan PNS. Hanya saja kebetulan punya istri yang sudah PNS penuh, dan taun ini adalah taun ke tiganya sebagai "pelayan masyarakat" dan "abdi negara". Enak kah jadi PNS? Saya kurang tau detilnya, nanti saya tanyakan kepada istri dulu hiehiehiehiee.
BalasHapusditanya kemudian di cerita di sini ya bang. ane juga pengen tau nie. hehhe. saya tunggu loh. :D
Hapussebenarnya gue juga bukan PNS kang. hanya sedikit banyak gue tau tentang ini karna teman2 gue bnyk yg PNS
HapusYang jelas menjad Pegawai Negeri Sipil (PNS) tetap menjadi incaran dan dambaan orang. Apa pun akan dilakukan untuk bisa mendapatkan slot PNS. Tapi itu hanya ulah oknum aja yang nyogok pake duit untuk jadi PNS. Masih buaaanyak yang aseli berjuang keras dalam seleksi CPNS dan berhasil dengan gemilang.
Hapus@cerita anak kost : Hmmm ide menarik juga nih. Insya Allah saya akan buat tulisan dengan Suka Duka jadi Suami PNS hhehehehhee. Insya Allah nda Janji hhehhehehee
Dari ribuan pendaftar hanya beberapa yg keterima..harusnya kwalitas PNS itu terbaik..
BalasHapusTp kenyataannya malah sebaliknya...
disatu sisi yg sobat komentari ada benarnya, tapi disisi lain banyak yg hnya ingin mengunci diri jadi PNS sehingga hidupnya ditanggung oleh negara melalui Gaji yg diterima tiap bulannya. setelah jadi PNS, malah malas bekerja dikantor, tetapi mencari peluang usaha baru diluar kantor. absensinya aman karna turun sebentar buat tandatangan, selanjtnya menghilang.
HapusHehe.. Buat saya pribadi, insya Allah akan menghindari pekerjaan semacam PNS..
BalasHapusKarena sulit untuk berkembang ...
Saya lebih suka bekerja di sektor swasta... ^ ^
cuman bisa bilang satu kata "MANTAPZ" untuk cita2nya!
HapusKeluarga saya semuanya PNS, dari kakek, ayah, kakak, semua PNS. Oleh karena itu saya sering disebut sebagai pembangkang karena tidak mengikuti jejak keluarga menjadi PNS. Kenapa saya memutuskan tidak menjadi PNS? Karena saya adalah orang yang menyukai tantangan dan kecepatan "berlari" tinggi. Kalau harus dihadapkan dengan birokrasi PNS yang "njlimet" dan lambat seperti keong itu, saya bisa mati bosen. :D
BalasHapusBelum lagi saya ini orangnya asertif, kalo salah ya saya katakan salah dan kalo benar saya katakan benar. Ini adalah suatu kultur yang tidak diterima di lingkungan PNS. Makanya saya pilih berkarir di bidang lain... hehehe...
hehehe... jadi inget tulisan gue tentang pelajaran "membenarkan yg salah dan menyalahkan yg benar".!
HapusWew, berat nih isi post sob, makin otre aja ente, hehehehe :P
BalasHapustapi emang gitu seh kenyataan yg terjadi, semakin kesini, semakin ngambang :D
hehehee.. met hadir lagi MON. memang setelah ditinggalin elo, isi postingan rada2 mengarah kearah yg serius nih. padahal sebelumnya mengarah ke arah yg gak terarah sama sekali. ini artinya tanpa STUMON, semuanya jadi terarah gkgkgkgkgkk....!
HapusSatu hal yang jadi uneg-uneg saya atas PNS. Kalo di dalam tubuh Swasta kan jika seorang pegawai memiliki prestasi kerja yang sangat buruk atau melanggar aturan, maka si pegawai akan di peri SP dan paling parah diPHK, nah kalo PNS gimna tuh?, soalnya saya belum pernah dengar ada PNS yang dibebas tugaskan karena melanggar peraturan atau prestasi kerjanya yang buruk, hukuman paling keren buat mereka paling disuruh lari ngelilinin lapangan -__-"
BalasHapussorry, tadi sempat nyasar ke kolom spam komentar elo bro!
HapusGue masih sekolah bung. Dan gak punya cita2 jadi pns. Hehehe.
BalasHapusBtw, prinsipnya bagus tuh. Yang penting di update. :D
heheheee...!
Hapusapalagi dengar-denger isu rekrutmennya juga masih tidak imun dari amplop ya sob
BalasHapusdulu memang benar, tapi sekarang udah mulai kurang sih. hehhe..
HapusOm om the right men on my heart, haahhaha :D #oot yee
BalasHapusEeh om dari dulu tuh gag pingin jadi pns, pinginnya jadi bisniswomen, cari misua bisnismen aahh :D
Ommm...??? sejak kapan gue kawin ama tante elo. koq manggil om!!! gkgkgkgkgkkk
Hapuskunjungan siang kang . .maaf baru komen . .soalnya sibuk sama tugas sekolah#smile
BalasHapuskalo gitu beresin dulu tugasnya! hehehehe..
HapusYang jadi uneg-uneg saya adalah: Kalau di badan swasta kan jika seorang pegawai melanggar aturan atau memiliki kinerja kerja yang sangat mengecewakan, maka dia akan mendapat SP lalu apabila dia masih juga tidak bisa memperbaiki diri maka dia akan dipecat.
BalasHapusNah terus gimana ya dengan PNS?, Selama ini kan banyak tuh berita miring tentang kinerja kerja kebanyakan PNS (karena bukan rahasia lagi), tapi saya belum pernah mendengar ada PNS yang dibebas tugaskan (dipecat) karena alasan yang sama seperti diatas. Selama ini yang saya tau hukuman yang paling keren buat PNS yang melanggar aturan hanya disuruh lari keliling lapangan. Gimana tuh hehe :D
itu karna di lindungi oleh data-data yg dimanipulasi sob!. jadi saat dilakukan evaluasi/pemeriksaan atas kinerja kerjanya melalui data yg dimanipulasi tsb, yah akhirnya cuman dapet hukuman pelanggaran keliling lapangan. hehehe
HapusKomentar aku dimoderasi yah .. ?
BalasHapusKok belum muncul dah .. Hehe
Maaf nambahin ..
Hei, kamu dapet Award lhoo ...
Check this out yaah ... Ohya, Giveaway Almost End lho ^ ^
sorry sob, baru nge-cek, ternyata nyasar ke kotak spam. dan bukan cuman elo aza, temen2 blogger lain komentarnya juga ikutan nyasar hehehee...
Hapusoke. ntar gue cek bro. thank!
Kunjungan pagi bung. Sambil dukung chelsea.
BalasHapusmantap bro!
HapusDari penerimaannya aja sudah ada yang kayak gitu sob, apa lagi karirnya nanti.
BalasHapusGak di PNS diswasta sama juga sob walaupun gak seheboh di PNS. Kalau di swasta biasanya satau alumnus yang diutamakan.
wah, baru tau gue kalo di swasta begitu!
HapusManipulasi data?, wah-wah...berarti mamanipulasi sumpah juga dong?, kalo sumpah sudah dimanipulasi, secara tidak langsung juga sudah memanipulasi keberadaan Tuhan, karena sumpah itu kan janji atas nama Tuhan. Haduh, apa yang sebenarnya telah terjadi? :D
BalasHapusPosting Komentar