Banyak orang mengatakan bahwa hidup itu ibarat sebuah roda yang berputar dan tak memiliki ujung sama sekali. Bagi saya pribadi, Sangat tidak sependapat dengan pernyataan seperti ini. anda tau mengapa ?
Buat saya, hidup itu ibarat sedang mendaki sebuah gunung (nah, ini kesukaan si Stumon). Sebuah gunung pasti memiliki puncak untuk di capai. akan tetapi waktu mendaki, kadangkala kita akan menemukan jalan yang terjal, ada kerikil yang mungkin saja takam, tebing yang mengerikan. kadang untuk melaluinya kita perlu berlari, berjalan cepat atau sangat lambat dan yang jelas perlu beristirahat, hingga berakhir di tujuan puncak terakhir. Itulah hidup dalam pandangan saya!
Bagaimana pendapat elo tentang Perjalanan Hidup ?
Good Morning All Blogger!
hidup aadalh perputaran, menunggu giliran... sama seperti roda.
BalasHapusasal rodanya jangan menginjak tahi, itu nanti hidup kita bisa bau.. haha.
hidup seumpama perjalanan. ada tempat yang dituju, perlu bekal untuk selama perjalanan.
HapusSetuju ^^
BalasHapusMendaki Gunung .....
Aku juga gak setuju dengan anggapan bahwa hidup itu seperi roda...
Kenapa?? Karena anggapanku kalau hidup itu seperti roda, kita gak perlu usaha dong untuk melaluinya, kan seperti roda!! sisa tunggu kapan waktu diatas, kapan waktu dibawah....
hemmm... itu menurutku yah ^^
ane suka kata-kata loe sob hhe
BalasHapushidup bagaikan roda , itu pepatah lama tapi masih berlaku yea sob
BalasHapusBener juga ya ... pemikiran ya cerdas!
BalasHapusTergantung perumpamaannya sob, kalo diumpamakan bola memang kadang ditas, kadang dibawah. Kalo diumpamakan gunung ya kadang terjal, kadang jatuh kadang juga saat bertemu jurang harus jalan memutar untuk sampai kepuncaknya. Kalo diumpamakan laut ya kadang kita bisa berlayar, bisa menyelam dan bisa juga tenggelam hehehe...
BalasHapuskalo menurut gua ini nih .....
BalasHapussetuju ...loe tau aja nih kesukaan gw, hihihihi, jadi kapan kita naek gunung bareng ???
BalasHapusselamat sore :D
Mendaki gunung? Gak setuju ah! Bhahaha, emangnya org mendaki gak mikir turun, ya? Gue pikir hidup tuh kayak turun gunung. Inget lo gk bakal ampe puncak kalo elo gak mendaki. Kalo turun gunung, elo bisa menggelindingkan diri elo, turun pelan2, santai atau jatuh gak enak. Kayak hidup yg bakalan ttp berjalan, walopun elo diem, gak ngapa2in.
BalasHapusBuat batu dan kerikil tajamnya, gue idem!
Menurutku, itu adalah dua perumpamaan yang berbeda sob...
BalasHapusBagaikan gunung itu adalah perjalanannya...
Bagaikan roda itu adalah kesempatannya...
Kadang kesempatan datang kepada kita untuk menjadi "sesuatu", itu yang dinamakan momentum. Ketika momentum pas, apa yang dilontarkan akan melejit sangat cepat. Misalnya adalah ketika pas lulus kuliah, eh ditawarin kerja atau pas punya ide bisnis, eh ada yang mau jadi investor. Itu momentumnya pas banget. :) Dengan memanfaatan momentum itu kita bisa "skip" beberapa "pos" dalam perjalanan kehidupan kita dan lebih cepat mencapai puncak. :)
Itu pandanganku sob...
Good choos deh gan :))
BalasHapusdeuuuhhh, yg punya kesamaan sebagai 'makhluk' gunung...kalau mendaki dan turun biar bisa mendaki lagi...
BalasHapusHidup sudah ada garinya sahabat, hanya saja kita tidak tahu garis itu bengkok atau lurus.Tinggal menjalaninya dan semangat dalam menempuh perjalanan kehidupan ini
BalasHapuswaah, setuju dengan pendapat sobat. hidup memang seperti mendaki gunung. maaf sob baru bisa kunjung
BalasHapusFor All Comment :
BalasHapusTHANK BANGET UNTUK SEMUA YANG SUDAH BERBAGI PENDAPAT TENTANG SEBUAH PERJALANAN HIDUP MENURUT SISI PANDANGNYA MASING-MASING. APAPUN HASILNYA HIDUP ADALAH ANUGERAH YANG PATUT DISYUKURI TERLEPAS DARI SUSAH SENANGNYA KETIKA SAAT KITA MENJALANINYA.
Hidup bagai mendaki gunung..., kalo ga nyampe puncak..., ya nasib la... he he
BalasHapusPosting Komentar